Tugas Mandiri 04

 CRITICAL REVIEW IMPLEMENTASI CIRCULAR ECONOMY


A. Identifikasi Sumber 

  • Judul: Implementation of End-to-End Circular Economy in Dairy Farming: A Case Study of KOP SAE Pujon, Indonesia
  • Penulis: Tim Peneliti Universitas Brawijaya
  • Tahun Publikasi: 2025
  • Sumber: Journal of Cleaner Production

B. Ringkasan Eksekutif 

Artikel ini membahas penerapan konsep Circular Economy (CE) secara menyeluruh dalam sistem peternakan sapi perah di Koperasi Susu SAE Pujon, Jawa Timur. Latar belakang penelitian berangkat dari permasalahan limbah ternak dan tingginya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sektor peternakan di Indonesia. Tujuan studi adalah mengidentifikasi penerapan prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover, dan Redesign) serta mengukur dampaknya terhadap efisiensi sumber daya dan pengurangan limbah.

Metodologi yang digunakan meliputi pendekatan case study dengan observasi langsung, wawancara pengurus koperasi, dan analisis siklus hidup (life cycle assessment) terhadap rantai produksi susu. Temuan utama menunjukkan bahwa penerapan ekonomi sirkular di KOP SAE Pujon mampu menurunkan limbah organik hingga 70%, menekan biaya produksi sebesar 15%, serta menghasilkan biogas dan pupuk organik sebagai sumber pendapatan tambahan.

C. Analisis Prinsip Circular Economy 

Implementasi CE di KOP SAE Pujon mencakup kelima prinsip 5R.

  • Reduce: Penggunaan air dan energi dikurangi melalui sistem pendingin efisien dan pengaturan pakan berbasis nutrisi.
  • Reuse: Limbah air pencucian peralatan digunakan kembali untuk irigasi lahan rumput pakan.
  • Recycle: Limbah padat dan cair diolah menjadi pupuk organik dan biogas, menggantikan pupuk kimia dan LPG.
  • Recover: Energi dari gas metana hasil fermentasi dimanfaatkan sebagai sumber listrik untuk unit produksi.
  • Redesign: Proses bisnis koperasi diubah menjadi sistem tertutup (closed-loop system) di mana setiap output limbah menjadi input bagi proses lain.

  Tingkat keberhasilan implementasi tergolong tinggi karena koperasi berhasil mengintegrasikan teknologi biogas skala komunitas dan melibatkan peternak dalam sistem produksi berkelanjutan.

D. Evaluasi Kritis 

Kelebihan utama implementasi ini adalah integrasi vertikal antara peternak, koperasi, dan unit pengolahan yang memungkinkan sirkulasi material berjalan efektif. Selain itu, pendekatan partisipatif memperkuat kesadaran lingkungan anggota koperasi. Namun, kelemahannya terletak pada keterbatasan investasi awal untuk membangun instalasi biogas dan pengolahan limbah yang masih bergantung pada bantuan pemerintah. Hambatan lainnya adalah kurangnya tenaga teknis untuk pemeliharaan sistem biogas dan kesulitan dalam replikasi model ini ke daerah lain dengan kapasitas peternakan kecil.

    Dalam konteks Indonesia, studi ini sangat relevan karena menunjukkan potensi ekonomi sirkular di sektor agrikultur yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.

E. Kesimpulan dan Rekomendasi 

Penerapan ekonomi sirkular di KOP SAE Pujon memberikan bukti empiris bahwa sistem peternakan dapat menjadi lebih efisien, rendah emisi, dan berdaya saing tinggi. Pelajaran penting yang dapat diambil adalah perlunya integrasi antarunit produksi dan dukungan kebijakan dalam bentuk insentif hijau. Untuk pengembangan ke depan, disarankan adanya pelatihan teknis bagi peternak dan penguatan rantai nilai produk turunan seperti pupuk dan biogas agar model ini dapat direplikasi secara nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Terstruktur 1 Ekologi Industri

Tugas Terstruktur 1 Jurnal

Tugas Mandiri 1 Ekologi Industri