Tugas Mandiri 06

OBSERVASI PRODUK DAN ANALISIS INPUT-OUTPUT BERDASARKAN ISO 14040



Produk yang Diamati: Hand Sanitizer

1. Nama Produk dan Fungsi Utama

Hand sanitizer merupakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol yang digunakan untuk membunuh kuman dan bakteri tanpa perlu dibilas dengan air. Produk ini berfungsi sebagai alat kebersihan praktis, terutama di tempat yang tidak memiliki akses air mengalir.

2. Tahapan Siklus Hidup Produk

    Mengacu pada prinsip ISO 14040, siklus hidup hand sanitizer meliputi:

  • Ekstraksi bahan baku alkohol dan bahan tambahan
  • Produksi bahan kimia (etanol/IPA, gliserin, fragrance)
  • Proses pencampuran dan formulasi
  • Pembuatan kemasan (botol plastik & tutup)
  • Pengisian dan labeling
  • Distribusi ke konsumen
  • Penggunaan oleh konsumen
  • Akhir masa pakai (botol bekas dibuang atau didaur ulang)

3. Analisis Input–Output

Tahap Produksi

Input Utama

Output Utama

Ekstraksi bahan baku

Tebu/jagung (untuk etanol), minyak bumi (untuk kemasan), energi

Emisi CO₂, limbah biomassa, residu industri

Produksi bahan kimia

Etanol/IPA, gliserin, air, bahan pewangi, listrik

Bahan kimia siap pakai, limbah cair kimia

Formulasi & pencampuran

Alkohol, air steril, gliserin, carbomer, energi

Cairan hand sanitizer, limbah bahan kimia kecil

Produksi botol & tutup

Resin PET/HDPE, energi panas, tinta label

Botol plastik, potongan sisa plastik

Pengisian & pengemasan

Cairan sanitizer, botol, label, kotak kardus

Produk siap jual, sisa label dan kemasan

Distribusi

Bahan bakar kendaraan, logistik, transportasi

Emisi CO₂ dan polutan transportasi

Penggunaan

Tidak memerlukan energi tambahan

Botol kosong, sisa cairan jika tidak habis

Akhir masa pakai

Sistem pengumpulan sampah, fasilitas daur ulang

Plastik daur ulang, sampah ke TPA


4. Refleksi Singkat

Dari observasi terhadap hand sanitizer, saya menyadari bahwa sebuah produk kebersihan yang terlihat sederhana ternyata memiliki rantai proses yang cukup panjang. Mulai dari pembuatan alkohol hingga produksi botol plastiknya, setiap tahapan memerlukan energi dan menghasilkan limbah, terutama emisi dari transportasi dan sampah plastik setelah digunakan. Proses ini memberi pemahaman bahwa dampak lingkungan tidak hanya muncul ketika produk dibuang, tetapi juga sejak tahap awal produksinya. Untuk mengurangi dampaknya, desain produk dapat diubah dengan menggunakan bahan kemasan yang lebih tipis, botol isi ulang, atau menggunakan plastik hasil daur ulang. Beberapa produsen bahkan sudah menyediakan kemasan refill dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah. Konsumen juga punya peran penting, seperti menggunakan botol isi ulang, memilih produk berlabel ramah lingkungan, dan memastikan botol bekas masuk ke jalur daur ulang. Perubahan kecil pada perilaku penggunaan bisa membantu menekan dampak lingkungan secara keseluruhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Terstruktur 01 Ekologi Industri

Tugas Terstruktur 01 Jurnal

Tugas Terstruktur 03